GK 76 - St. Felix Cantalice, Jandi Meriah, Karo

Berikut ini tulisan dari P. Liberius Sihombing, OFM.Cap - Pastor Paroki St. Monika, Tiganderket, Keuskupan Agung Medan mengenai situasi umat Stasi St. Felix, Jandi Meriah: Kenapa saya memilih Santo Felix dari Cantalice, yang sering disebut sebagai Bruder Deo Gratias, menjadi pelindung stasi Jandi Meriah? Terkesan dengan pengalaman hidup Bruder Deo Gratias (artinya: Syukur kepada Allah) yang selama 40 tahun menjalani hidup membiara di sebuah biara kapusin di Italia yang bertugas mengemis dari rumah ke rumah. Setiap hari ia keluar dari pintu biaranya membawa tas seperti karung untuk mengemis tanpa rasa malu, menyentuh hati banyak orang. Ingat! Selama 40 thn menjadi pengemis di jalanan kota Italia dibalut jubah Kapusin yang sederhana, bukanlah waktu yang pendek. Beranjak dari cara hidup Saudara Dina St. Felix Cantalice inilah saya tergugah mengikuti sejarah perjalanan iman umat Katolik di desa Jandi Meriah. Kurang lebih 40 thn (sejak baptisan pertama thn 1971 oleh P. Yustinus Tinambunan, OFMCap) iman Katolik sdh tertancap di desa Jandi Meriah. Tapi sejak saat itu pula hingga kini rumah ibadah blm juga bisa terbangun biarpun hanya darurat. Umat setiap minggu beribadah di rumah2 saja. Tahu sendiri resikonya beribadah ci rumah2. Terkadang pemilik rumah tdk berada di rumah maka otomatis umat tdk bisa kebaktian. Dengan jumlah umat yg tinggal hanya 13KK, setelah dlm perjalanan 40 thn banyak yg murtad dan pindah bereja, apa yg bisa dibuat? Hanya tekun berkumpul saja tiap hari minggu sdh hebat. Lantas, mau bangun gereja? Uang dari mana? Pertapakan belum ada. Dari segi jumlah sudah pasti tergolong minoritas di tengah masyarakat kampung. Apalagi mengingat sejarah tahun 2006-2014, stasi ini sempat mati 8 tahun dengan segala alasan sana sini. Menghidupkan yang sdh sempat mati? Hanya Yesus yang bisa, kurasa. Mau bangun gereja? Pertapakannya di mana? Duitnya mana? Donaturnya siapa? Inilah pertanyaan yang bergelayut dalam hati selama 2 tahun terakhir. Hanya berpikir saja sudah melelahkan. Belum lagi bertindak. Akhirnya saya diinspirasi oleh Bruder Deo Gratias, St. Felix Cantalice. Mengemis ke rumah-rumah demi membangun rumah Tuhan di Jandi Meriah, kenapa malu? Di luar dugaanku, begitu banyak pihak yang mendukung. Minggu, 5 Juni 2016 telah dilaksanakan peletakan batu pertama di Jandi Meriah. Yakin akan kekuatan doa St Felix Cantalice. Karena itulah sedari awal saya dengan bulat hati memilih Santo Felix Cantalice menjadi pelindung stasi Jandi Meriah ini. Buka saja pintumu, saya akan datang mengemis minta sedekah darimu. Mari kita bantu sama-sama saudara/i kita di Stasi St. Felix, Jandi Meriah ya.

BANTUAN ANDA DAPAT DISALURKAN MELALUI REKENING PROGRAM PEDULI GEREJA KATOLIK:

1. BCA Cabang Bungur: 3911- 31- 4990
2. Mandiri Cabang Pasar Baru : 119- 000- 427518- 4
3. BNI Cabang Kramat: 0247- 31- 4552
4. Danamon Cabang Gunung Sahari: 00- 3545- 6225- 69
5. BRI Cabang Kemayoran: 0784- 01- 001775- 50- 3

Semuanya a/n Albertus Nirwanto T

Mohon melakukan konfirmasi jika anda menyalurkan bantuan untuk memastikan bahwa bantuan sudah diterima dengan format: NAMA_JANDI MERIAH_BANK_JUMLAH_E-MAIL ke 0821- 6531- 7480 Whatsapp/ Line: 0821- 6531- 7480 BBM: 7551 6074 - Program Peduli Gereja Katolik E-mail: fbgerejakatolik@yahoo.co.id

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI UMAT ALLAH. TUHAN MEMBERKATI!